Halaman

Kamis, 12 September 2013

Aku Memilih Bertahan



Yaa muqollibal qulub,..." 
"Wahai Zat yang membolak balikkan hati,..."

Akan menjadi orang yang sok tau sekali kalau aku lalu bilang, "Aku mencintaimu selamanya, kamu spesial banget di hatiku" atau pernyataan yang sejenis lainnya yang bernada sama. Adduuh, sok tau banget yaa, gag paham apa artinya potongan do'a di awal paragraf itu???
-_-
"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati,.."
hatiku ini seutuhnya milikNya, begitupun hatimu. Semua mengamini, dalamnya hati tak ada yang pernah tau, kecuali Dia sang Maha Segalanya. Lalu, apa hebatnya ketika aku mendengar kamu mengucapkan kata-kata manis itu??? 
--Aku juga mencintaimu selamanya, kamu juga spesial banget di hatiku" Aku pasti akan senang sekali mendengarnya. 
Tapi kenyataannya, tak ada jaminan kebenaran atas kalimat itu. Aduh, urusan sok tau ini menyebalkan sekali yaa,.. -_-

“Yaa muqollibal qulub,..."
Bukan aku, kamu, dia, atau mereka yang bisa semaunya mengendalikan hati, tapi Dia (tersenyum).
Jadi, jangan kamu percaya padaku tentang perasaan apa-apa yang aku ucapkan itu, jangan percaya tentang hatiku yang memang selalu merindumu --memanggilmu dalam diam, karena bisa saja hari ini hatiku merindu, mencinta, tapi esok??? Hanya Dia yang mengetahui, Dia bisa saja membolak-balikkan perasaanku menjadi sebaliknya.

Lalu, bagaimana ini? Apakah ini berarti masih ada keraguan dalam hatimu???

Aku pikir ini bukan masalah "keraguan" atau tidak, tapi ini justru tentang "keberanian bertahan". Aku memang sedikit sok tau, percaya bahwa perasaanku untukmu ini benar, tapi aku lebih memilih bertahan, bertahan dengan keyakinan lalu menunggu dan bersabar hingga tiba saat dimana jalanNya mempertemukan kita atau malah menjauhkan kita. Tidak akan aku tambahi dengan ke-sok tau-an ku lagi, seperti memaksa ingin tau bagaimana perasaanmu, dan memaksa ingin sekali capat-cepat memberitaumu tentang perasaanku ini. 
Benar ya, urusan hati serba tak menentu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar