Halaman

Jumat, 24 Januari 2014

Simpan Saja

Sendu aku melihatmu.
Teduh sekali tatapan matamu itu.
Semilir angin membuat helai rambutmu berkejar-kejaran.
Sesekali matamu berkerling.
Menatap jauh ke depan, seolah tujuanmu dekat di sana.
Aku duduk di sini, di seberang tempatmu duduk dengan buku di tangan.
Apa  kamu menyadari keberadaanku?
Yang sedari tadi hanya berani mencuri pandang sedetik dua detik.
Yang sedari tadi membiarkan buku tetap di halaman yang sama.
Yang sedari tadi melewatkan begitu saja angkutan umum yang menghampiri.
Yang sedari tadi membiarkan fokusnya hanya tertuju padamu.
Aku pikir tidak, seperti ada kenangan yang menghalangi pandanganmu terhadapku.

Aah aku terpesona.
Jangan tersenyum, hatiku belumlah siap terguncang.
Lalu aku tak berani berlama-lama membiarkan diriku terlalu jauh memandangmu.

Aku mencari keberanianku,
Hilang kemana???
Lalu hati berkata lain, "Simpan Saja"

Selasa, 29 Oktober 2013

Hujan


Aku ingat  kamu, selalu setiap hujan turun
aaah entah bagaimana ceritanya ;)


Senin, 14 Oktober 2013

Kamu, Si Biru

   
     Suatu hari yang cerah. Aku sendirian duduk di bangku ke dua dari belakang di ruang Aula kampus. Dalam sebuah acara dan tentu saja, aku tak sendirian di sana, ada yang lainnya, terhitung lumayan banyak. Di tengah acara, fokusku beralih dari tema yang tengah dibawakan oleh sang Bintang Tamu acara ke sebuah warna yang tiba-tiba menyita perhatianku. 
Biru. Warna itu tersangkanya. Dalam bentuk jilbab yang dikenakan oleh seorang ukhti, warna biru itu nampak makin anggun. Bukan dengan modifikasi cara memakainya, namun fokusku ke bagaimana warna itu telah berhasil membuatku terkesan dan terpesona justru di tengah warna cerah lainnya. Birunya begitu lembut namun tajam di penglihatanku, beda. Aah sesuatu sekali rasanya.
    Bukankah aku sudah sering melihat warna biru? tapi kenapa hari ini tampak "sesuatu" sekali? Entahlah, birunya memang sama --biru tua yang agak muda. Dan memang sejujurnya selama ini aku tak begitu tertarik dengan warna biru, aku lebih menyukai warna merah dan kuning yang terang dan berkesan penuh semangat. Ada apa dengan warna biru kali ini? Pertanyaan itu terus berulang, aku harus segera menemukan alasannya --pikirku. Terlepas dari segala arti atau filosofi dari warna tersebut lalu jawabanku mentok, --mungkin biru memang warna yang memikat.
Harus aku sisihkan rasa malu ku untuk mengakui, memang iya aku terus berlama-lama memandangi biru itu. Rasa-rasanya bukan sekedar karena sejuk dipandang, namun juga dari biru itu terpancar kelembutan yang menyemangati, mendamaikan, ada kesan yang mendalam dengan warna itu, sederhana tapi entah bagaimana menjelaskannya seperti penuh misteri yang memanggil jiwaku untuk mencaritau sesuatu dibalik warna itu. Apa aku terlalu berlebihan? Aah ini tentu saja bukan rasa yang biasa :)
   

Jumat, 11 Oktober 2013

Maafkan Aku Jika


Jika kata "Aku mencintaimu" itu lekat sekali dengan sebuah
pembuktian tentang pengorbanan apa saja yang telah dilakukan untuk
membahagiakan orang yang dicinta, maka aku memilih mundur untuk mengatakan
"Aku mencintaimu", karena aku telah gagal. Gagal membuktikan tentang 
pengorbanan termaksud itu.
Menjadi pecundang mungkin pilihan terbaikku saat ini, 
saat aku tak tau harus mengorbankan apa untuk membuktikan rasa itu.

Jika kata "Aku mencintaimu" itu sudah satu paket dengan keharusan menguasai ilmu
tentang "Manjaga Hati", maka sekali lagi aku akui telah gagal.
Karena segala apa yang aku lakukan justru merusak hati sendiri dengan
angan yang selalu berlebihan tentangmu.

Jika kata "Aku mencintaimu" itu akrab sekali dengan konsekuensi untuk terus
bersabar, maka maafkanlah aku yang selalu memaksa Dia untuk secepatnya
mempersatukan kita.

Tapi,
Jika kata "Aku mencintaimu" itu berpasangan dengan konsep "Jarak samudera" maka
dengan semangat berapi-api aku akan bertahan untukmu.

Minggu, 06 Oktober 2013

Judul Cool :v


Aku suka banget ama judul buku karangan Tasaro GK ini, tapi belum sempet baca isinya masa',.. -_- :D
Simpel tapi ngenak banget, like like banget (y)

Kamis, 26 September 2013

Lirik Do'a "Semoga"


Dua puluh tujuh Agustus...
kamu tak asing kan dengan tanggal itu? yaa,..mungkin itu adalah hari bersejarah dalam hidupmu, keluargamu dan orang-orang disekitarmu. Karena pada tanggal itu, semua berbahagia menyambut kehadiranmu ke dunia.
Hari ini tanggal dua puluh tujuh September, tapi tepat sebulan yang lalu bukannya aku melewatkan hari bersejarahmu itu. Namun karena sesuatu yang aku sendiri tak bisa menjelaskannya, aku lalu mengurungkan niat ku untuk sekedar mengucapkan "Selamat ulang tahun". Entah, rasa-rasanya menjadi kelu dan seperti ada beban yang cukup berhasil menghalangiku untuk mengucapkannya. Tapi sebenernya aku telah mempersiapkannya, menulisnya untukmu, dari hatiku. Semoga kamu tidak menyukainya :)

Lirik Do'a "Semoga"
Dua puluh tujuh Agustus, terhitung 24 tahun yang lalu kamu dilahirkan dari beliau yang lalu mewariskan kecantikan hatinya. 
Alhamdulillah, aku bersyukur pada-Nya, dengan limpahan kasih sayang-Nya, melalui jalan cerita yang misterius itu lalu aku diperkenalkan denganmu. Dan semoga dari perkenalan kita itu ada kebermanfaatan yang bisa saling kita rasakan (aamiin).
Hadiah??? Aku ingin kamu tak mengharapkan "hadiah" dariku. Karena seperti yang kamu ketahui tentang aku, aku malah suka bingung sendiri kala harus memikirkan apa hadiah terbaik untukmu.Tapi, jika ada yang bertanya tentang apa yang bisa dan akan selalu aku berikan untukmu, aku hanya punya satu jawaban: do'a.
Dan hari ini melalui tulisan ini aku akan memberitahumu sebuah rahasia kecil dariku tentang lirik do'a "semoga"

Kamis, 12 September 2013

Aku Memilih Bertahan



Yaa muqollibal qulub,..." 
"Wahai Zat yang membolak balikkan hati,..."

Akan menjadi orang yang sok tau sekali kalau aku lalu bilang, "Aku mencintaimu selamanya, kamu spesial banget di hatiku" atau pernyataan yang sejenis lainnya yang bernada sama. Adduuh, sok tau banget yaa, gag paham apa artinya potongan do'a di awal paragraf itu???
-_-
"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati,.."
hatiku ini seutuhnya milikNya, begitupun hatimu. Semua mengamini, dalamnya hati tak ada yang pernah tau, kecuali Dia sang Maha Segalanya. Lalu, apa hebatnya ketika aku mendengar kamu mengucapkan kata-kata manis itu??? 
--Aku juga mencintaimu selamanya, kamu juga spesial banget di hatiku" Aku pasti akan senang sekali mendengarnya. 
Tapi kenyataannya, tak ada jaminan kebenaran atas kalimat itu. Aduh, urusan sok tau ini menyebalkan sekali yaa,.. -_-