Halaman

Kamis, 24 November 2011

"The History of Vampire"

Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampirsendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur, Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, msialnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Romania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari. Ia menyamar sebagai kelelawar untuk menghisap darah orang-orang yang sedang tidur. Korbannya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dongeng modern mengatakan bahwa vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas. Mereka mempunyai taring yang panjang untuk menggigit darah manusia. Mereka harus menjauhkan diri dari sinar matahari. 
Menurut pakar antropologi Paul Barber yang merupakan pengarang buku Vampire, Burial, and Death (vampir, pemakaman, dan kematian), hampir semua kultur memiliki cerita versi lokal yang mirip legenda vampir, dan semuanya “memiliki kemiripan yang mengejutkan pada vampir ala Eropa,” katanya.
Kepercayaan akan adanya vampir berasal dari takhayul dan asumsi yang keliru tentang pembusukan setelah kematian.
Catatan penemuan pertama tentang vampir tersebar di Eropa pada abad pertengahan. Cerita-cerita itu semua mengikuti pola yang sama: suatu kenaasan menimpa seseorang, suatu keluarga, atau suatu kota, mungkin karena paceklik yang merusak panen, atau tersebarnya wabah.
Di masa itu, ilmu pengetahuan belum bisa menjelaskan pola cuaca dan teori kuman. Jadi, kesialan apa pun yang tak jelas penyebabnya bisa disalahkan pada vampir. Vampir merupakan jawaban mudah untuk menjelaskan mengapa dari dulu hal buruk bisa terjadi pada orang yang baik.

 
Mati tetapi belum membusuk
Para penduduk desa menggabungkan keyakinan mereka bahwa ada kutukan yang tengah terjadi di antara mereka dan ketakutan mereka terhadap kematian dan orang mati. Dengan begitu, mereka berkesimpulan bahwa mungkin orang-orang yang baru dikuburlah yang bertanggung jawab karena mereka telah bangkit dari kubur untuk berbuat jahat.
Maka dari itu, makam-makam digali, dan para penduduk desa sering kali dikagetkan oleh proses pembusukan yang normal, dan mengira itu fenomena yang supernatural.
Contohnya, walau orang lazimnya berasumsi bahwa mayat akan membusuk segera, bila peti tertutup rapat dan dikubur pada musim dingin, maka pembusukan bisa tertunda beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Pembusukan usus bisa menyebabkan penggembungan yang mendorong darah ke mulut sehingga mayat itu terlihat seperti baru saja menghisap darah.
Proses ini dipahami betul oleh para dokter dan pengurus pemakaman zaman sekarang. Namun, pada abad pertengahan di Eropa, semua ini merupakan pertanda yang tak bisa disangkal bahwa vampir itu nyata dan menghantui mereka.
Walau vampir “sesungguhnya” telah tidak ada, legenda-legendanya terus memikat dunia. Sepertinya, baik ilmu pengetahuan ataupun tonggak perak tak mempan membunuh mitos vampir. (Kompas)
Menungkap Vampir
Tahukah anda bahwa suatu penyakit genetik yang disebut porphyria boleh jadi merupakan pemicu munculnya mitos vampir? Porphyria adalah suatu kelainan berupa gangguan pada jalur pembentukan heme, suatu komponen dari hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dalam darah.
Anemia
Kebanyakan individu ini mengidap anemia karena mengalami gangguan sintesis heme (komponen pembentuk hemoglobin). Penyakit ini disebabkan oleh adanya ketidaksempurnaan dalam jalur pembentukan enzim dari glisin menjadi porfirin, menyebabkan over produksi porfirin yang dapat terkumpul di kulit, cairan tubuh, atau feses. Bentuk yang paling umum dari penyakit tersebut adalah acute intermittent porphyria. Kebanyakan individu yang terserang biasanya heterozigot dan biasanya tidak menimbulkan gejala spesifik karena satu single copy dari gen normal mampu menyediakan mekanisme biosintesis yang cukup untuk produksi enzim secara normal.
Istilah porphyria ini diambil dari bahasa Yunani, porphura yang berarti pigmen ungu, disebut demikian karena warna ungu yang muncul pada cairan tubuh pasien ketika terserang. Selain dapat diturunkan secara genetik, penyakit ini bisa dipicu oleh faktor lain seperti penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, kontrasepsi hormon, dan sebagainya. Pada kondisi lingkungan tertentu dan asupan nutrisi tertentu dapat terbentuk δ-aminolevulinate dan porphobilinogen yang menyebabkan gangguan abdominal akut dan disfungsi saraf.
Salah satu bentuk kelainan porphyria adalah dapat membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, membuatnya rapuh dan mudah rusak. Karakteristik ini dimanfaatkan dalam penelitian pengobatan kanker dimana suatu obat yang diturunkan dari porphyrin disisipkan ke sel kanker, kemudian dipaparkan ke sinar, sehingga membuat melanoma kanker terbakar habis. Bentuk porphyria lain yang jarang terjadi, akan menghasilkan akumulasi uroporphyrinogen I, suatu isomer dari prekursor protoporphyrin. Zat ini menyebabkan urine berwarna merah, membuat gigi sangat mengkilat jika terkena sinar ultraviolet, dan membuat kulit abnormal jika terkena sinar matahari.
Vampir dan Porphyria
Boleh jadi kondisi genetik seperti inilah yang mengawali adanya mitos tentang vampir. Seseorang yang terkena penyakit ini, membutuhkan banyak darah karena dia mengidap anemia dan dia menghisap darah orang lain di malam hari karena pada siang hari kulitnya mungkin bisa melepuh apabila terkena sinar matahari.
Pada Januari 1964, makalah yang membahas porphyria dan etiologi manusia serigala diterbitkan di Proceedings of the Royal Society of Medicine. Lebih lanjut, pada tahun 1985, David Dolphin memublikasikan makalahnya yang berjudul “Porphyria, Vampires and Werewolves : The Aetiology of European Metamorphosis Legends”, yang kemudian menuai beragam kontroversi.
Antara lain karena meski penderita porphyria mendapat terapi injeksi heme, bagaimanapun darah yang diminum (seperti yang dilakukan oleh vampir) akan masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan. Polemik lain berkembang yakni pada aspek-aspek seperti sensitifitas terhadap cahaya, dan alergi bawang putih yang ditengarai merupakan bagian-bagian yang ditambahkan oleh industri film pada legenda vampir itu sendiri.
Jenis-jenis Vampire
1. Origin, yaitu Vampire keturunan darah murni. Vampire jenis ini adalah vampire yang terlahir dari pernikahan vampire. ayahnya vampire origin dan ibunya juga vampire origin. Keistimewaan vampire origin adalah kekuatan fisiknya seperti manusia serigala dan yetti. Bedanya, kami lebih kuat dari manusia serigala, tapi manusia serigala memiliki indera dan kecepatan yang melebihi kami. Berbeda dengan Yetti, yang lebih kuat dari kami, tetapi lebih bodoh dan lambat. Pokoknya kami mengandalkan kekuatan fisik untuk mempertahankan diri, kau mengerti? Selain itu, vampire origin bisa berjalan-jalan disiang hari. Tapi sebagai konsekuensinya, kekuatan kami akan turun drastis. Bagi kami, makan dan mengasup nutrisi adalah dua hal yang berbeda. Kalau kami lapar, cukup dengan memakan roti, daging atau apapun seperti apa yang dimakan oleh manusia. Tapi meskipun kami makan, kami tidak dapat mencerna nutrisi dari makanan tersebut. Kami hanya bisa mengasup nutrisi dari darah manusia.

2. Slave adalah manusia yang menjadi vampire karena meminum darah vampire. Slave sangat patuh terhadap masternya, yaitu vampire yang memberikan darahnya untuk diminum oleh Slave itu ketika masih menjadi manusia. Slave akan mengikuti semua perintah vampire yang menjadi masternya tanpa melawan. Slave tidak bisa hidup dibawah sinar matahari seperti kami karena pada dasarnya mereka sebenarnya sudah mati. Kekuatan fisiknya juga jauh lebih lemah dari vampire original.

3. Alter adalah vampire Slave yang kehilangan masternya. Jika dalam suatu situasi, vampire yang menjadi master terbunuh atau mati karena sebab apapun, Slave-nya akan kehilangan arah karena masternya yang selama ini memberi perintah sudah tidak ada lagi. Setelah itu ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, Slave itu akan bunuh diri menyusul master-nya, atau kalau Slave itu mentalnya cukup kuat, ingatannya ketika mereka masih menjadi manusia akan berangsur pulih. Dan bila kejadian yang terjadi adalah yang kedua, maka dia akan menjadi Alter. dia akan menjadi vampire yang bebas. Tapi tetap saja mereka tidak bisa membuat Slave seperti kami.

4. Outcast adalah manusia yang menjadi vampire tanpa meminum darah vampire original atau Alter. Mereka menjadi vampire melalui sihir, kutukan, atau hal-hal yang semacam itu. Tapi karena caranya tidak benar, maka mereka tidak bisa menjadi vampire yang sempurna. Mereka tidak bisa hidup dibawah sinar matahari, mereka selalu lapar, dan yang paling parah, tubuhnya bisa rusak kalau tidak meminum darah segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar